Salam 3B (Belajar, berjuang, bertaqwa)
Bagaimana kabarnya rekan rekanita, semoga selalu sehat dan
tetap bersemangat dalam ber-IPNU IPPNU.
Kali ini kita akan menganalisis tentang trilogi IPNU IPPNU
dalam kegiatan harlah IPNU IPPNU yang dilakukan oleh Pimpinan Ranting IPNU
IPPNU Nolokerto kemarin.
Pendahuluan
Seberapa seringkah rekan-rekanita mendengar kata “Belajar,
Berjuang, Bertaqwa” saat ber-IPNU IPPNU, atau pernah mendengar bahkan sebelum
masuk IPNU IPPNU. Ketiga kata tersebut adalah aksi trilogi semangat IPNU IPPNU.
Sebelum masuk lebih lanjut kita akan bahas terlebih dahulu
apa itu trilogi belajar, berjuang, dan bertaqwa.
Trilogi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tiga
satuan yang saling berhubungan dan mengembangkan suatu tema, artinya tiga hal
yang menjadi suatu gagasan tersebut saling berhubungan antara satu sama lain
dan tidak bisa dihilangkan salah satu atau semua.
Trilogi “Belajar,
berjuang, dan bertaqwa” tidak serta merta langsung dibuat begitu saja, terdapat
landasan-landasan IPNU IPPNU dalam menunaikan aksi yang berorientasi kepada
semangat Trilogi tersebut.
Rekan-rekanita dapat membuka kembali bab tentang Prinsip
Perjuangan IPNU dalam buku hasil kongres XIX IPNU.
Trilogi IPNU IPPNU
IPNU IPPNU sebagai organisasi kader memiliki trilogi gerakan, yaitu : Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa.
Belajar
Seperti
namanya bahwa IPNU merupakan organisasi pengkaderan yang berisikan
pelajar, santri, pemuda, dan mahasiswa memiliki kewajiban untuk belajar.
Belajar yang dimaksud disini tidak hanya belajar dalam artian
pendidikan, Belajar disini juga mempunyai makna lain yaitu belajar
bagaimana caranya merawat, menjaga, dan menjalankan sebuah organisasi
sebagai salah satu perwujudan dalam proses kaderisasi.
Berjuang
Jika
diibaratkan medan pertempuran, IPNU IPPNU adalah medan pertempuran,
medan perjuangan bagi semua anggota dan kader IPNU IPPNU untuk
mendedikasikan diri. Diisi oleh golongan pelajar tentu sangat berat
perjuangannya, permasalahan seperti malu ikut IPNU IPPNU, perbedaan
sumberdaya manusianya, dan juga perbedaan-perbedaan lain tidak jarang
ditemukan. Namun dari itu semua terdapat suatu manfaat yang besar dimana
ber-IPNU merupakan modal yang besar di masa depan yang mungkin
rekan-rekanita belum bisa merasakannya sekarang, tapi nanti baik itu
dalam bentuk apapun.
Yang paling penting adalah semangat untuk tidak mudah menyerah.
Bertaqwa
Sebagai
organisasi yang bernaung di bawah NU yang merupakan organisasi
keagamaan terbesar di Indonesia, IPNU mendasari setiap aktivitas, gerak,
dan langkahnya untuk ibadah sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.
Implementasi Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa dalam Kegiatan Harlah IPNU IPPNU Nolokerto
Setelah
kita sama-sama mengetahui tentang trilogi IPNU, kita akan melihat
implementasinya terhadap aktivitas IPNU IPPNU, sebagai contohnya kami
gunakan kegiatan harlah ke 67 IPNU dan harlah ke 66 IPPNU yang diadakan
IPNU IPPNU Nolokerto kemarin yang diisi dengan berbagai perlombaan.
Implementasi Belajar
Seperti
yang telah diketahui bersama bahwa pada peringatan Harlah kemarin IPNU
IPPNU Nolokerto mengadakan LCC Aswaja antar SD, MI, dan Madin. Hal
tersebut bertujuan untuk menguatkan Aswaja generasi muda IPNU, dan juga
merupakan penguatan program Pemantapan Ideologi, baik itu ideologi
negara (Pancasila) dan juga Ideologi Aswaja.
Semua
rangkaian kegiatan tersebut tak lain juga merupakan proses pembelajaran
kaderasi, dan juga mensolidkan para kader dan anggota untuk
mensukseskan bersama kegiatan tersebut.
Implementasi Berjuang
Proses
yang panjang dimulai dari pembentukan panitia, pencarian sumber dana,
informasi ke masyarakat, konsolidasi antar panitia, sampai pelaksanaan
kegiatan merupakan rangkaian perjuangan IPNU IPPNU dalam mensukseskan
suatu program kerja.
Tak
hanya berhenti di panitia saja, tentunya peserta lomba juga merasakan
perjuangan yang sama, mereka juga membawa nama baik daerah dan sekolah
mereka dalam suatu ajang kompetisi yang diadakan oleh PR. IPNU IPPNU
Nolokerto.
Implementasi Bertaqwa
Menjadi salah satu badann otonom NU dan juga menjadi organisasi pengkaderan, menjaga dan merawat tradisi umat Nahdliyin juga
merupakan bagian tugas IPNU IPPNU. Dapat dilihat bahwa dalam kegiatan
lomba solo vokal sholawat merupakan cara yang baik dalam mengajarkan shalawatan kepada para pemuda dan generasi penerus mengingat diluar sana masih ada sebagian pihak yang tidak suka adanya kegiatan shalawatan ataupun berzanji yang menjadi ciri khas di mushalla ataupun masjid-masjid dilingkungan Nahdliyin.
Apakah
diranting rekan-rekanita juga terdapat kegiatan serupa yang merupakan
implementasi dari trilogi IPNU IPPNU, rekan-rekanita bisa komentar di
bawah.
Semoga bermanfaat.
0 Komentar