Bahas Prinsip Perjuangan IPNU pada Hasil Kongres XIX IPNU
Salam 3B (Belajar, Berjuang, dan bertaqwa)
Pada kesempatan kali ini kita akan bahas bersama tentang prinsip perjuangan IPNU, atau bisa dikatakan sekarang ini kita akan belajar mengenai ke-IPNU-an, ini sangat penting sekali diketahui bagi rekan-rekanita selaku kader IPNU IPPNU dimanapun berada.
Latar Belakang
Ditengah arus modernisasi sekarang ini tentu menjadi tantangan sosial tersendiri bagi generasi sekarang, tak terkecuali juga generasi IPNU IPPNU dimasa sekarang ini. Sebagaimana bangsa ini yang punya sejarah panjang, kita IPNU IPPNU sebagai generasi terpelajar juga punya sejarah perjuangan yang panjang di negeri ini.
Untuk merealisasikan cita-cita perjuangan dan juga menghadapi tantangan sosial tersebut membuat IPNU terdorong untuk merumuskan sebuah pandangan ideologis yang dituangkan dalam prinsip perjuangan IPNU berupa landasan berfikir, bertindak, berperilaku, dan berorganisasi.
Prinsip perjuangan IPNU merupakan perwujudan dari tugas profetik atau tugas-tugas kenabian namun dalam konteks ke-IPNU-an, yaitu :
Amar Ma'ruf, Nahi Munkar, wa tu'minu billah (Sumber : tiga pilar ilmu profetik oleh Kuntowijoyo).
Landasan Historis
IPNU IPPNU memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan tantangan, dimana pada awalnya IPNU bermula dari sebuah jamiyah lokal di berbagai daerah yang diisi oleh golongan pelajar, lama kelamaan muncul suatu ide untuk menyatukan jamiyah-jamiyah tersebut dalam suatu wadah besar bernama IPNU.
(klik untuk memperbesar)
IPNU IPPNU dapat dibagi menjadi 3 periode :
- Periode Perintisan, dimana IPNU bermula dari jamiyah pelajar diberbagai daerah
- Periode Pendirian, dimana jamiyah-jamiyah tersebut disatukan dalam suatu wadah bernama IPNU, yang pada saat itu posisi IPNU berada di bawah LP. Ma'arif dengan KH. Tolchah Mansur terpilih sebagai ketua umum pertama.
- Periode Tumbuh Berkembang, dimana terbagi menjadi 3 fase (Fase khittah 1954, Fase transisi ketika IPNU berubah menjadi "Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama", dan fase kembali ke khittah 1954 ketika IPNU kembali menjadi "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)
2. Landasan Berfikir
Konsep berifikir IPNU sebagaimana ditetapkan dalam Khittah NU 1926 adalah konsep Ahlussunah Waljama'ah , yang memadukan antara dalil naqli (Alqur'an dan Hadist) dan dalil aqli (yang dapat diterima akal) serta juga dalil waqi'i (yang bersandar pada pengalaman).
3. Landasan Bersikap
IPNU sangat memegang teguh madzhab yang dipakai Aswaja, dalam bidang fiqih (Imam Maliki, Hambali, Syafi'i, dan Hanafi), dalam bidang tauhid (Imam Abu Hasan Al-asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-maturidi), dan dalam Tasawuf (Imam al-Junaid al-Baghdadi dan Abu Hamid al-Ghazali), selain itu IPNU juga mengambil nilai-nilai norma dari kekayaan bangsa dalam membentuk watak sebagai IPNU.
4. Landasan Bertindak
Hal ini perlu rekan-rekanita ketahui sebagai kader-kader IPNU, yaitu selalu berpedoman dengan 5 hal ini ketika rekan-rekanita melakukan aktifitas maupun melakukan kegiatan IPNU IPPNU, yaitu :
- As-shidqu (Jujur), rekan rekanita dalam ber-IPNU harus mengedepankan sikap jujur dan terbuka, agar tidak ada lagi saling curiga diantara para anggota.
- Amanah dan Wafa bi 'ahdi (dapat dipercaya dan memegang teguh janji).
- Al-'adalah (bersikap adil, bijaksana, dalam mengambil keputusan)
- Ta'awun (tolong menolong, saling berkoordinasi, dan juga solid dalam ber-IPNU) dan
- Istiqomah (setiap program yang rekan-rekanita buat harus terus berjalan, harus terus bergerak maju dan tetap semangat)
5. Landasan Berorganisasi
- Mengedepankan ukhuwah, baik ukhuwah nahdliyah, islamiyah, wathaniyah, dan basyariah
- Amanah dalam berorganisasi
- Mengabdi didasari ibadah
- Sederhana
- non-kolaborasi, IPNU harus bisa mandiri, dan menghindari ketergantungan, memiliki sistem sendiri.
- Berkomitmen pada organisasi
- Kritikan yang bukan memusuhi tapi untuk membangun
- Sebagai organisasi pembelajaran
Semoga bermanfaat rekan rekanita.
Sumber : diolah dari buku hasil kongres XIX IPNU 2018
Ikuti kami di
IG : IPNU IPPNU Nolokerto
0 Komentar